Kita akan senang bila menerima pemberian dari orang, tapi yakinlah yang memberi pasti akan jauh lebih bahagia. berilah apapun kepada orang lain berupa kebaikan, dan rasakan manfaatnya....

Tuesday, March 16, 2010

Mario Teguh Golden Ways 14 Maret 2010: Tenggelam Dalam Segelas Air




Mario Teguh Golden Ways 14 Maret 2010: Tenggelam Dalam Segelas Air

Posted: 15 Mar 2010 02:41 PM PDT

Sahabat Indonesia yang baik, berikut adalah resume dari acara Mario Teguh Golden Ways MetroTV, edisi 14 Maret 2010, dengan Topik "Tenggelam Dalam Segelas Air". Dalam episode yang disiarkan live ini didekasikan bagi adik-adik kita yang akan menjalani UN. Tetapi pesan moral yang disampaikan pada episode ini tidak terbatas hanya bagi yang akan menghadapi UN saja, juga bagi kita semua. Karena pada hakekatnya dalam hidup ini, kita semua pasti diuji, dengan kadar ujian yang beragam. Ujian itu kalau membuat anda berhenti, otomatis akan menjadikan anda dalam kemampuan yang tidak tumbuh. Anda tidak mungkin menjalani kehidupan ini dengan baik, dengan malas menghadapi ujian.Dan setiap kita naik kelas, kita ada masalah. Berikut resume lengkap yang bisa kami catat:

Untuk tenggelam kita tidak usah masuk ke air yang banyak, bukan lautan yang menenggelamkan kita; tapi segelas air yang dengan tidak bijak kita ijinkan masuk.

Tidak ada hasil baik yang dicapai melalui proses tidak baik. Seorang murid jika ingin lulus ujian dengan baik, harus jadi murid yang baik dulu sebelum jadi murid yang lulus. Yang membuat kita stress itu selama 3 tahun kita bukan murid yang baik.

Kita itu tidak setuju dengan cara orang menilai kita,tetapi kalau penilaian yang tidak kita setujui itu digunakan untuk mengukur kita, gunakan apapun caranya untuk menang dalam penilaian itu. Itu hanya ujian, setelah itu hidup kita besar dan panjang.

Kalau begitu berfokuslah menjadi pribadi yang tenang, tidak usah lebih siap, anda lebih tenang itu menjadi lebih pantas untuk menjadi murid yang lulus. Maka jadilah murid yang pantas lulus.

Semua masalah kita sekarang adalah sekarang yang kita jadikan nanti. Sebagian besar putra-putri kita yang khawatir akan Ujian Nasional adalah anak2 yang menunda; menunda siap diuji.

Pertanyaannya adalah, bagaimana jika ha ini sudah terlanjur teradi?, sadarlah bahwa hal yang sama akan terulang terjadi kepada orang yang kebiasaannya sama. Kalau sekarang anda tersiksa karena UN maka anda akan tersiksa nanti waktu kuliah.Kalau masih dibiasakan menunda waktu kuliah, maka anda akan tersiksa ketika nanti setelah bekerja dan waktu sudah berkeluarga. Kalau kita sangat kuat menunda, mulai dari sekarang, tundalah nanti.

Malas adalah beristirahat sebelum lelah. Rajin tidak beristirahat meskipun lelah.

Dan yang nanti hidupnya lebih baik tentu yang rajin. Yang disebut lelah itu tumbuh, menguat kepada yang malas,dan melemah bagi yang rajin.

Pesannya untuk sahabat muda yang masa depannya masih panjang: Latihlah diri anda mengecilkan halangan. Orang katakan tidak bisa “kan belum coba”, orang katakan tidak mungkin “kan menurut anda”. Katakan kepada orang yang melemahkan anda: “Ijinkan saya mencobanya, dan kalau gagal saya menjadi tahu apa yang harus saya perbaiki”.

Ujian itu kalau membuat anda berhenti, otomatis akan menjadikan anda dalam kemampuan yang tidak tumbuh. Anda tidak mungkin menjalani kehidupan ini dengan baik, dengan malas menghadapi ujian.Dan setiap kita naik kelas, kita ada masalah.

Orang itu kapastitasnya ditentukan oleh masalah yang dilampauinya. Jadi bersyukurlah kalau ada masalah, karena berarti Tuhan menghormati anda; sebab tidak mungkin orang kecil dikasih masalah besar. Maka siapkan diri anda menjadi orang yang pantas diberikan masalah besar.

Hentikanlah upaya kita untuk mengerti pikiran Tuhan; karena kita tidak akan pernah mampu mengerti. Fokuskan pada pengertian, bahwa apapun yang terjadi pada diri kita, naik - turunnya karir, kalau kita mau menjadi bintang, toh akan tetap jadi. Itulah yang diminta Tuhan, ikhlaslah hambaku dalam perawatanku sekarang.

Terancam tidak lulus ujian tetap ikhlaskan diri, dan tetaplah jadi orang baik. Lebih baik tidak lulus dan tetap jadi orang baik, daripada anda lulus ujian dengan cara2 yang tidak baik. Jangan sampai ujian dan cobaan itu membuat kita lupa jadi orang baik.

Banyak orang Tua meneruskan kekhawatirannya sebagai kekuatan yang mengurangi kedamaian, kemapanan dan kematangan anaknya. Jadi tugas orang tua adalah membesarkan kekhawatiran untuk membesarkan semangat anaknya; bukan mengancamnya serta membanding-bandingkan dengan orang lain.

Untuk para Ibu Indonesia, anak anda tetap akan menjadi orang besar, lulus atau tidak lulus dalam UN selama anda membantunya jadi orang baik.

Kalau anda melihat sesuatu, biasakanlah melihat yang dibaliknya. Karena jika tidak, yang anda lihat menjadi batas anda. Orang yang bergaji kecil, tidak melihat ke gaji berikutnya; maka gaji kecilnya adalah batas.

Demikian juga dengan masalah; masalah itu mengundang bakat kita untuk tidak mencari jalan - untuk tidak melihat yang dibaliknya.

Kita hanya berfokus kepada yang kelihatan. Kita berfokus pada penderitaan, bukan pada cara2 untuk menghapus penderitaan.

Karena menikmati kesedihan, mengasihani diri, meratap itu nikmat sekali. Biasakanlah anda mengasihani diri dalam lima kali sehari dalam lima hari, maka itu akan menjadi kebiasaan permanen.

Jadi pertanyaannya apakah anda tertarik kepada kehidupan yang lebih baik setelah ini?. Setelah ini adalah setelah masalah, setelah tantangan, setelah musibah dll.

Semua pengetahuan kita, itu tidak lebih penting daripada penggunaannya. Orang2 yang pengetahuannya sederhana, tetapi menggunakannya dengan sungguh2, akan memipin kehidupan dengan baik.

Selalu ada cara untuk menyelesaikan setiap masalah. Karena Tuhan menciptakan masalah bersama cara penyelesaiannya.

Masalah itu akan datang bersama suatu kemudahan. Setiap kali anda menemukan maslah, teliti apa yang menjadi mudah karena masalah itu.

Segera anda akan melihat bahwa masalah itu adalah berkah yang rasanya tidak kita sukai. Begitu anda ikhlas, menerima rasa tidak enak dari masalah,akan jelas sekali tangga2 naik dalam kehidupan ini. Sehingga bagi orang yang caranya menangani masalah itu baik, tidak ada masalah yang sulit.

Jadi, gunakanlah cara2 yang penuh kasih yang mengerti kesulitan orang untuk menyesuaikan diri. Gunakanlah pendekatan yang menerima bahwa orang itu tidak tumbuh dengan kecepatan yang sama.

Jangan gunakan kekhawatiran untuk menyiksa orang, tapi gunakanlah kekhawatiran untuk memperkuat semangat orang untuk membangun hidup yang lebih baik. Lalu perhatikan apa yang terjadi.

Demikian resume dari acara Mario Teguh Golden Ways dengan Topik "Tenggelam Dalam Segelas Air". Jika sekiranya didapati kekurangan - suatu kebahagiaan bagi Kami, apabila sahabat sekalian berkenan mengoreksi serta menyempurnakannya.

Jika sahabat ingin mendengarkan audio rekaman dari nasihat-nasihat Pak Mario Teguh dalam format mp3, silahkan untuk masuk ke halaman Super Download.



salamsuperdotcom

0 comments:

self improvement © 2008 Por *Templates para Você*